Qaddafi Dituduh Perintahkan Tentara Gunakan Amunisi Pemerkosaan Massal

Penuntut umum Pengadilan Kriminal Internasional, Luis Moreno-Ocampo, mengatakan bahwa pemimpin Libya, Moammar Qaddafi telah memerintahkan pemerkosaan massal dan membeli beberapa kontainer obat perangsang untuk tentara agar menyerang wanita.

Luis Moreno mengatakan ia mungkin akan mengeluarkan dakwaan baru berupa pemerkosaan massal terhadap Qaddafi terkait dengan penemuan bukti  terbaru.

Kini penuntut umum tengah menunggu keputusan hakim dalam beberapa hari kedepan mengenai dakwaannya terhadap pemimpin Libya yang ia sebut telah melakukan tindak kriminal terhadap kemanusiaan.

"Kita mendapat informasi baru bahwa Qaddafi sendiri memutuskan untuk memerkosa, dan ini hal baru," ujr Luis Moreno.

Ia mengatakan ada banyak laporan dari ratusan wanita yang diserang di beberapa area di Libya,  yang berada dalam cengkraman pemberontakan internal selama beberapa bulan.

Luis Moreno mengatakan ada bukti bahwa pihak berwenang Libya membeli obat Viagra dan memberinya kepda tentara sebagai bagian dari kebijakan pemerkosaan resmi.

"Mereka memberi berkontainer obat untuk meningkatkan kemungkinan para tentara memerkosa para wanita, ujarnya.

"Pada awalnya kami meragukan kabar itu, tapi kini kami lebih yakin bahwa ia memutuskan menghukum warganya sendiri menggunakan cara pemerkosaan," ujar penuntut umum.

Kepada wartawan di kantor PBB, New York, Luis Moreno mengatakan ia mengumpulkan bukti yang menyimpulkan bahwa pemimpin Libya memutuskan menghukum wanita dengan pemerkosaan dengan harapan cara itu akan menanamkan rasa takut dan mengekang perbedaan pendapat.

Pada Maret lalu, seorang wanita Libya, Eman al-Obaidi, membuat headline di dunia setelah ia masuk dengan meledak-ledak ke dalam hotel di Tripoli, di wartawan dan koresponden asing menginap. Ia menyatakan telah diperkosa oleh tentara Qaddafi. Ia mengaku menjalani pemulihan di pusat pengungsian di Rumania.

"Saya bilang ini sangat buruk, di luar batas," ujar Luis Moreno.
0 Komentar untuk "Qaddafi Dituduh Perintahkan Tentara Gunakan Amunisi Pemerkosaan Massal"

Back To Top